• Small Discription For Image - 1.

  • Small Discription For Image - 2.

  • Small Discription For Image - 3.

  • Small Discription For Image - 4.

Like Us!

New Post

Rss

no image

[KISAH BENAR!] Kisah Sakaratul Maut Seorang Pemuda Yang Berbakti Kepada IBUNYA!


Berikut kisah keajaiban yang dialami seorang pemuda saat detik-detik sakaratul maut menjemputnya.

Syaikh Muhammad Hassan hafidzahullah dalam sebuah khotbahnya, mengkisahkan tentang cerita ajaib yang dialami seorang pemuda di detik terakhir jelang sakaratul maut menjemputnya. Kisah ini bisa menjadi teladan bagi pemuda jaman sekarang  untuk mencintai dan berbakti kepada orantuanya, terutama kepada Ibu.


Sakaratul Maut


Rumah itu di selimuti kesedihan, seorang pemuda yang terkenal sholeh dan berbakti kepada ibunya tengah terbaring di atas kasur. Ia tengah meregang nyawa menjelang kematiannya. Pemuda tersebut masih pada usia emasnya, belum genap 30 tahun menjalani hidup di dunia.

Dalam haru dan tegang tersebut, tiba-tiba saja pemuda tersebut mengucapkan kata-kata yang sungguh menakjubkan, sungguh sangat menakjubkan. Keluarga dan tetangga yang mengelilingi di dekatnya bingung, ada apa dengan pemuda tersebut?

“Tidak. Aku tidak bisa. Aku tidak bisa. Aku harus izin dulu kepada ibuku”, demikian ucapan pemuda tersebut berulang-ulang.

Di tengah kebingunan keluarga dan orang-orang yang menyaksikan kejadian tersebut, salah seorang diantaranya bergegas memanggil Ibu sang pemuda tersebut. Ibunya berada dalam kamar berbeda karena tak kuasa melihat putra kesayangannya menghadapi sakaratul maut. Anak emas yang sangat patuh dan mencintainya tersebut, menjelang ajalnya yang semakin dekat.

“Lihatlah anakmu, ia terus-menerus mengucapkan kalimat-kalimat yang aneh !!“, teriak salah satu orang sambil mengajak sang Ibu untuk menuju kamar anaknya. Tak berpikir lama, sang ibu langsung menghampiri kamar anaknya.

Di dalam kamar, tampak sang pemuda mulai mengeluarkan buliran keringat yang berkilau terkena cahaya lampu bak mutiara. Buliran keringat di dahi tersebut, menurut Syaikh Muhammad Hassan  adalah sebagian dari tanda-tanda Husnul Khotimah.

Sang Ibu mendekati putra kesayangannya tersebut dan mulai mendengarkan kata-kata yang terus di ulang-ulang oleh buah hatinya tersebut.

“Tidak. Aku tidak bisa. Aku tidak bisa. Aku harus izin dulu kepada ibuku”, sang pemuda terus mengulang-ulang kalimat tersebut.

Sang Ibu pun mulai memeluk dan membelai anak emasnya tersebut seraya berkata,
“Wahai anaku, ini aku, ibumu. Wahai anaku, aku ibumu, Nak. Aku ibumu, anakku. Dengan siapa kau bicara ?”

Dan dalam waktu yang sempit tersebut, sang pemuda bercerita dengan napas yang tersengal-sengal,

“Wahai ibuku, seorang gadis sangat cantik jelita, Ibu. Belum pernah aku melihat gadis secantik itu. Ia datang kemari. Sungguh aku melihatnya persis di hadapanku. Ia datang melamarku untuk dirinya, Ibu. Aku bilang kepadanya, tidak. Aku tidak bisa sampai aku minta izin dulu kepada ibuku”

Sang ibu menangis sejadi-jadinya, keharuannya memuncak, kerinduannya pada harapan untuk melihat sang buah hati menikah membuatnya semakin dalam dalam kesedihan. Namun sang ibu berusaha tegar dan segera menyadari dengan siapa putranya yang sangat berbakti  tersebut berbicara.

“Aku izinkan, anakku. Sungguh, dia adalah hurriyatun (bidadari) dari surga untukmu. Aku sudah izinkan, Nak“, demikian tutur sang ibu dalam uraian mata yang deras mengalir.

Tak lama kemudian, sang pemuda sholeh yang patuh tersebut, meninggal dunia dalam pelukan sang ibu.

=========

Sungguh betapa tinggi derajat pemuda sholeh yang berbakti kepada ibunya tersebut. Bahkan hingga menjelang ajalnya, istri (dari surga) datang kepada engkau membawa kabar gembira. Padahal sang pemuda belum lagi meninggalkan dunia yang fana  ini.

Syaikh Muhammad Hassan mengingatkan kepada kaum muslim untuk tidak terkejut dengan kisah ini. Tidak perlu heran, karena waktu yang sempit menjelang ajal  seperti yang dialami pemuda tersebut adalah kondisi saat seorang seorang mukmin diperlihatkan tempat tinggalnya di surga. Bahkan akan diperlihatkan baginya para Malaikat-Nya dengan mata kepalanya sendiri. Ia pun di kabarkan tentang berita gembira (bisyarah).

Dan Maha Benar Allah Ta’ala yang berfirman :

Sesungguhnya orang-orang yang berkata Rabb kami adalah Allah, kemudian mereka beristiqomah dengannya, maka para Malaikat akan turun kepadanya seraya berkata : “Janganlah kalian takut

Para ulama menafsirkan berbeda terhadap ayat ini. Ada yang mengatakan Malaikat mengatakan hal tersebut sesaat sebelum ajal seperti kisah pemuda yang berbakti diatas, namun ada pula yang berpendapat tatkala mereka keluar dari alam kubur.

Janganlah kalian takut dan jangan pula bersedih. Berbahagialah kalian dengan surga yang telah dijanjikan untuk kalian” [Qs.Fushilat : 30]



no image

[MESTI TAHU & MESTI BACA!] Kisah Teladan Rasulullah Muhammad SAW yang Banyak Membuat Orang Menangis


Terdapatlah seorang pengemis Yahudi buta yang setiap hari menempati salah satu sudut pasar di Kota Madinah. Bukan cuma mengemis, Ia juga berseru kepada orang-orang yang berlalu-lalang di pasar tersebut, “Jangan dekati Muhammad! Jauhi dia! Jauhi dia! Dia orang gila. Dia itu penyihir. Jika kalian mendekatinya maka kalian akan terpengaruh olehnya.”

Teriakannya yang keras tak terlewatkan oleh seorang pun yang berjalan di dekatnya. Setiap kali ada yang terdengar langkah kaki orang melewatinya, pengemis buta itu selalu mengumpat Rasulullah Muhammad SAW, dan mengatakan Muhammad adalah tukang sihir, orang gila dan sebagainya.

ahlak-nabi

Pengemis Yahudi buta itu hampir setiap hari di temani oleh seseorang di sampingnya. Orang tersebut dengan lemah lembut dan kasih sayang menyuapi pengemis yang hampir tidak pernah berhenti untuk menghina dan merendahkan Muhammad SAW. Orang tersebut hanya terdiam saat teriakan makian dan hinaan itu keluar dari mulut Yahudi buta tersebut. Ia terus menyuapi makanan ke mulut pengemis itu hingga habis.

Sampai pada suatu hari, si Pengemis Yahudi Buta tidak lagi ditemani lagi oleh orang yang menyuapinya. Kemudian datanglah orang lain yang membawakan nasi bungkus untuknya dan menawarkan diri untuk menyuapinya.

Orang lain yang menawarkan diri untuk menyuapi pengemis buta yang tidak berhenti merendahkan Muhammad SAW tersebut adalah sahabat terbaik Rasulullah, Abu Bakar Ash Shiddiq. Hati dan kepala Abu Bakar mendidih mendengar sumpah serapah pengemis Yahudi tersebut.

Namun Abu Bakar menahan diri dan berusaha dengan lemah lembut menawarkan diri untuk memberi makan kepada pengemis buta tersebut. Namun bukan rasa terimakasih yang di dapat oleh Abu Bakar, jusru penyangkalan dan hardikan keras dari pengemis tersebut.

Kau bukan orang yang biasa memberiku makanan,” hardik si pengemis buta.

Aku orang yang biasa,” kata Abu Bakar.

Tidak. Kau bukan orang yang biasa ke sini untuk memberiku makanan. Apabila dia yang datang, maka tak susah tangan ini memegang dan tak susah mulutku mengunyah. Dia selalu menghaluskan terlebih dahulu makanan yang akan disuapinya ke mulutku.” Begitulah penyangkalan si pengemis buta kepada Abu Bakar.

Mendengar perkataan pengemis buta tersebut, Abu Bakar tak kuasa membendung rasa harunya. Air matanya tumpah tak tertahankan, dadanya turun naik, Beliau menangis sampai terisak-isak.

Salah satu sahabat terbaik Nabi Muhammad SAW itupun berkata, “Memang, benar, Aku bukan orang yang biasa datang membawa makanan dan memberimu suapan atas makanan itu. Aku memang tidak bisa selemah lembut orang itu.”

kisah-nabi-muhammad

“Ketahuilah bahwa Aku adalah salah satu sahabat orang yang setiap hari menyuapimu tersebut. Orang yang dulu biasa ke sini dan memberimu makan dan menyuapimu telah wafat. Aku hanya ingin melanjutkan amalan yang ditinggalkan orang tersebut, karena Aku tidak ingin melewatkan satu pun amalannya setelah kepergiannya.”

Si pengemis buta Yahudi tersebut terdiam sejenak dan bertanya kepada Abu Bakar siapa orang yang selama ini  memberinya makan dan juga menyuapinya.

“Ketahuilah, bahwa Ia adalah Muhammad, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Orang yang setiap hari kau hinakan dan kau rendahkan di depan orang banyak di pasar ini,” jawab Abu Bakar kepada pengemis buta itu.

Si pengemis Yahudi yang buta itu tertegun. Tak ada kata kata yang keluar dari mulutnya, namun tampak bibirnya bergetar. Air mata pengemis buta itu perlahan jatuh membasahi pipinya yang mulai berkeriput.

Si pengemis buta tersadar, betapa orang yang selama ini ia hinakan justru memperlakukannya dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang. Ia justru malah merasa lebih hina dari apapun yang ada di dunia ini.

“Selama ini aku telah menghinanya, memfitnahnya, bahkan saat Muhammad ada di sampingku sedang menyuapi aku. Tapi dia tidak pernah memarahiku. Dia malah dengan sabar melembutkan makanan yang di masukkan ke dalam mulutku. Dia begitu mulia.” Kata pengemis buta dalam tangisnya.

Pada saat itu juga, Si Pengemis Yahudi buta bersaksi di hadapan Abu Bakar Ash Shiddiq, mengucapkan dua kalimat syahadat ‘La ilaha illallah. Muhammadar Rasulullah.’ Si Pengemis buta memilih memeluk Islam setelah cacian dan sumpah serapahnya kepada Muhammad SAW dibalas dengan kasih sayang oleh Nabi Akhir Zaman tersebut.

Demikianlah kisah keteladanan Rasulullah Muhammad SAW yang sebaiknya dicontoh oleh umat Beliau. Semoga kita termasuk orang yang mendapatkan syafa’at dari Nabi Muhammad SAW di Hari Penghakiman kelak.. Amiin

[JADIKAN TAULADAN!] Wanita Pertama Menghuni Syurga.

[JADIKAN TAULADAN!] Wanita Pertama Menghuni Syurga.


Rasulullah s.a.w pernah memberitahu puteri kesayangannya Fatimah, bahawa beliau bukanlah wanita pertama yang akan masuk ke syurga. Hal itu sangat membuatkan Fatimah berasa dukacita dan cemburu lalu beliau pun bertanya kepada Rasulullah apakah amalan wanita tersebut sehingga beliau layak untuk menjadi wanita pertama yang masuk ke syurga. Rasulullah s.a.w memberitahu kepada puterinya itu supaya beliau pergi ke rumah wanita itu dan melihat sendiri amalan wanita tersebut.

Lalu, Fatimah pun bersiap-siap untuk pergi ke rumah wanita yang dimaksudkan oleh Rasulullah itu. Pada kali pertama kedatangannya ke rumah wanita yang bernama Siti Muti'ah itu, Fatimah tidak dibenarkan masuk kerana suami wanita tersebut tiada di rumah dan beliau tidak mendapat keizinan daripada suaminya untuk membenarkan tetamu masuk.

Maka, Fatimah pulang kembali ke rumahnya dan akan datang semula ke rumah tersebut pada keesokan harinya. Pada hari berikutnya, Fatimah datang kembali dengan membawa dua orang puteranya, Hassan dan Hussin. Malang lagi menimpa Fatimah kerana Siti Muti'ah tidak membenarkan Fatimah masuk ke rumahnya kerana beliau hanya meminta izin dari suaminya supaya Fatimah seorang sahaja yang boleh masuk ke rumahnya manakala Hassan dan Hussin tidak boleh masuk tanpa kebenaran suaminya. Sekali lagi Fatimah pulang dengan perasaan hampa kerana tidak dapat melihat amalan wanita tersebut.

Pada hari yang ketiga barulah Fatimah diizinkan masuk ke dalam rumah Siti Muti'ah. Pada pandangan Fatimah setelah pertemuannya dengan Siti Muti'ah, tiada apa-apa yang istimewa pada wanita tersebut yang melayakkan beliau menjadi wanita pertama yang masuk ke syurga. Sedang asyik Fatimah berbual dengan Siti Muti'ah, tiba-tiba Siti Muti'ah bangun dari duduknya dan segera bersiap-siap membuatkan Fatimah kehairanan. Rupa-rupanya wanita tersebut menyiapkan dirinya untuk menyambut kepulangan suaminya.

Sewaktu menyambut kepulangan suaminya, Siti Muti'ah menyediakan air dan menghidangkan sedikit makanan untuk suaminya. Beliau juga dilihat menyediakan sebuah tongkat yang akan digunakan oleh suaminya bagi menghukum Siti Muti'ah sekiranya didapati beliau melakukan kesalahan sepanjang pemergian suaminya. Siti Muti'ah juga memakai pakaian yang menarik untuk menghiburkan suaminya.

Setelah melihat adegan itu, Fatimah pulang dengan perasaan yang cukup kagum dan terharu dengan layanan yang sangat istimewa yang diberikan oleh Siti Muti'ah terhadap suaminya. Fatimah terus mendapatkan ayahandanya Rasulullah s.a.w dan menceritakan tentang peristiwa yang dilihatnya di rumah Siti Muti'ah. Dengan penuh rasa rendah diri, Fatimah memberitahu kepada Rasulullah bahawa sememangnya Siti Muti'ah sememangnya layak untuk menjadi wanita pertama yang masuk ke syurga kerana ketaatan yang tidak berbelah bahagi kepada suaminya itu. Wallahu'alam
RELEVANKAH NIKAH GANTUNG?

RELEVANKAH NIKAH GANTUNG?



Untuk mengurangkan gejala sosial yang melibatkan jenayah seperti Zina, Rogol dan buang bayi sememangnya tidak selesai hanya dengan adanya nikah gantung atau nikah khitbah. Namun pun begitu, ia dapat mengurangkan masalah sosial yang berlaku.

Penyelesaian yang berkesan dalam masalah ini ada satu sahaja. Iaitu melaksanakan undang-undang Allah (hudud) di bumi Malaysia. Inilah satu-satunya penyelesaian bukan sahaja menyelesaikan masalah tersebut, malah boleh menyelesaikan masalah dalam kes-kes yang lain.

Oleh kerana undang-undang kita berformatkan hukuman manusia (sekular) tidak mengikut skema hukuman pencipta, yakni Allah Rabbul Jalil, maka timbullah cadangan nikah gantung ini. Biarpun tidak mampu membendung 100%, namun ia dapat mengurangkan kadar pembuangan bayi dan jenayah zina bawah umur. Saya menyokong penuh Pemuda PAS mempromosi nikah gantung bagi mengurangkan gejala tidak bermoral tersebut.

'Nikah gantung tangani kemaruk nafsu, buang bayi' - Malaysiakini

perkahwinan yang digalakkan oleh Islam sewajarnya dipermudahkan agar generasi muda tidak liar dan kemaruk nafsu, lalu terjebak dalam kancah seks bebas, kata ketua Dewan Pemuda PAS pusat, Nasrudin Hassan.

Menurut, langkah memudahkan proses perkahwinan boleh dilakukan oleh pihak berwajib, antaranya dengan:

# Memberi peruntukan kepada pasangan muda yang ingin berkahwin.
# Memberi insentif sebagai galakan berkahwin.
# Mengurangkan karenah birokrasi yang menyulitkan.
# Kursus dan khidmat bimbingan perkahwinan secara percuma.
# Menganjurkan perkahwinan beramai - ramai yang menjimatkan.
# Mendidik masyarakat dengan budaya sederhana dalam majlis perkahwinan.
# Merendahkan hantaran perkahwinan.

"Antara kaedah mempermudahkan proses perkahwinan ialah Nikah Khitbah atau dalam bahasa mudah disebut oleh masyarakat kita sebagai nikah gantung," kata Nasrudin dalam satu kenyataan hari ini.

Cuma bezanya, tegas beliau, ialah pasangan pengantin tidak tinggal serumah dalam tempoh-tempoh tertentu kerana beberapa keadaan seperti:

# Masih menuntut di kolej atau univerisiti.
# idak mempunyai kemampuan menyewa rumah.
# Belum bersedia menanggung komitmen kehidupan berumahtangga.

Nasrudin berkata, kelebihan nikah gantung ialah mereka adalah pasangan suami isteri yang sah mengikut hukum agama dan undang-undang negara.

"Andainya dalam tempoh itu mereka bertemu, keluar makan, belajar bersama, bahkan kalau mereka terlanjur sekalipun mengadakan hubungan seks, mka apa yang mereka lakukan itu tidak salah atau tidak haram.

"Andai berlaku kehamilan, maka pasangan itu tidak perlu panik terutama pihak gadis yang hamil kerana ia menghamilkan anaknya yang sah nasab (keturunan).

"Bahkan nanti mereka tidak perlu malu dan menjauhkan diri dari keluarga kerana keluarga pula akan menyambut kedatangan bayi itu dengan bangga dan bermaruah," tambahnya .

Menurutnya lagi, kes buang bayi yang berleluasa hari ini rata-ratanya adalah ekoran rasa panik dan hilang pertimbangan akibat malu dan hilang maruah dari pasangan terbabit.

"Malah mereka juga takut untuk kembali ke pangkuan keluarga justeru mereka mengetahui bahawa hubungan mereka salah dan mereka hamil hasil hubungan terlarang. Ia memalukan keluarga dan mencemarkan maruah bangsa dan agama .

"Akhirnya, jalan pintas dan terdesak yang ada pada mereka ialah buang bayi tersebut dengan harapan selesai masaalah dan beban yang mereka hadapi tanpa mereka menyedari bahawa akan mencetus bencana yang lebih parah kepada sosial negara," tegasnya lagi.

#CopyPaste
Sumber : mylovejustinislam.blogspot.my